Laman

10 Mar 2010

HIGHLIGHT ABOUT TRANS METRO PEKANBARU

Pekanbaru City

Pekanbaru City residents currently about 800,000 and growing every year between 3.4% to 3.6%, Population grows more and more problems, especially problems of urban transportation.

Currently the number of private vehicles in the City of Pekanbaru is not proportional to the number of existing roads causing traffic jams, wasting fuel use, noise and high pollution levels and scenes are not bad for traffic chaos.

To resolve these problems Pekanbaru City Government issued a policy of urban public transport facilitated mass (SAUM) and given the name PEKANBARU TRANS METRO transportation services.

According to the Minister of Transportation Tax Inauguration KP.111 YEAR 2009 include City of Pekanbaru City Model in the Field of Transportation

Trans Metro Pekanbaru is the mass public transportation in the city of Pekanbaru, the solution gradually overcome bottlenecks and programmed for the community. At the beginning of the Trans Metro Bus operations Pekanbaru receive assistance from the Ministry of Transportation of the 20 units for 2 corridor.

Bus TRANS Metro Pekanbaru using friendly environment fuels environment which can reduce high pollution. TRANS Metro bus Pekanbaru capacity of 33 seated passengers, and 32 passengers standing and equipped with air conditioning, bus stops information by electronic means and also to give priority to passenger safety and comfort. Every 10 minutes at Trans Pekanbaru bus stops at each stop, and did not wait for the management of passengers- Only the excess public Metro Pekanbaru compared to other transport bus Trans.

According to plans laid down in the operational 5 TRANS Pekanbaru underground corridor. To start a new phase in hall 2 in 2012 and can be performed 5 corridor. TRANS Metro Pekanbaru started operations on 18 June, 2009. Good passenger growth, Trans Metro Pekanbaru desired by the public transport because, apart from Pekanbaru to provide services, safe, convenient and affordable public transport. Trans Metro Pekanbaru is expected to address public transportation in the region Pekanbaru City

OBJECTIVE OF TRANS METRO PEKANBARU

TRANS METRO PEKANBARU to create a public transportation system is effective and quality, it can therefore support the traffic of a smooth, regular, safe, secure, comfortable road transport providers and improve the services of transport within the community a better

Trans Metro pekanbaru benefits are:
1. Comfortable safe fast economical and reliable,
2. Reduced private vehicle users,
3. Reduce noise and pollution levels
4. Fuel economy


TICKETS

For starting operational, price of ticket is Rp. 3000, - per passenger for one way and next road can use SMART CARD will use rechargeable. SMART CARD is card that store data with a certain capacity and also serves as a means of payment ticket.

MANAGEMENT:

Currently operational Trans Metro Pekan Baru by Regional Transportation Government of Pekan Baru.

Route & Lane of TRANS METRO PEKANBARU

For the initial stage operation of Trans Metro Pekanbaru operated by 2 corridor, corridor 1 and corridor 2 with the following routes:

CORRIDOR 1 PELITA PANTAI – PANDAU
Pelita Pantai - Jl. Jend. Sudirman - Bandar Udara SSQ II - Jl. Pasir Putih - Perumnas Pandau

CORRIDOR 2 TERMINAL BRPS - KULIM PP
Terminal Bandar Rya Payung Sekaki - Jl. T. Tambusai - Jl. Jend. Sudirman (Uturn RRI) -Jl. Jend. Sudirman - Jl. Imam Munandar - Kulim Atas

and the next 3 corridor in the development stage with the following routes:

CORRIDOR 3 KAMPUS UIN - Ps. WISATA
Kampus UIN - Jl. HR. Subrantas - UNRI - Jl. HR. Subrantas - Jl. SM. Amin (Uturn SPBU) - Jl. SM. Amin - Jl. HR. Subrantas - Jl. Soekarno Hatta - Jl. T. Tambusai - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Cut Nyak Dien - Jl. Jend. A. Yani - Pasar Wisata

CORRIDOR 4 : TERMINAL BRPS – TORGANDA
Terminal BRPS - Jl. T. Tambusai - Jl. Soekarno Hatta - Jl. Subrantas -Jl. Soekarno Hatta - Jl. Kaharuddin NST - Pasir Putih - Torganda PP

CORRIDOR 5 TERMINAL BRPS – KULIM
Terminal BRPS - Jl. T Tambusai Ujung - Jl. SM. Amin - Jl. Riau -Jl. Jend. A. Yani - Jl. Ir. Juanda - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Kuantan - Jl. Mustika

9 Mar 2010

Mode Transportasi Alternatif


WELLINGTON - Masih ingat dengan baling-baling bambu milik tokoh kartun Doraemon yang bisa membantu Nobita terbang? Atau Anda ingin terbang sendiri seperti di film-film fiksi?

Tak perlu pusing. Kini telah ada Jet Pack, tas punggung dengan teknologi jet yang mampu mengantarkan membawa Anda terbang sendiri. Anda tinggal merogoh isi dompet karena sebuah perusahaan di Selandia Baru telah memproduksinya secara komersil.

Perusahaan Martin Aircraft di Christchurch, Selandia Baru, berencana membuat 500 Jet Pack setiap tahun. Rencananya, per unit Jet Pack bakal dijual 50.000 poundsterling (Rp720 juta). Jet Pack tersebut memiliki kekuatan 200 tenaga kuda dengan dua baling-baling di kanan dan kiri.

Alat tersebut diciptakan Glenn Martin yang mempublikasikan mesin temuannya pertama kali pada Juli tahun lalu. Berat Jet Pack mencapai 254 pon atau 115kg. Untuk menerbangkannya, pengendara tidak perlu memiliki lisensi pilot. Jet Pack mampu terbang sejauh 30 mil dengan durasi 30 menit dalam kondisi tangki bahan bakar penuh.

Dalam tes, model terbaru dapat terbang hingga ketinggian 2.400 meter dan melaju dengan kecepatan 60 mil per jam. Menurut CEO Martin Aircraft Richard Lauder, Jet Pack tersebut sangat tepat digunakan untuk pelayanan darurat, pengguna pribadi, dan kepentingan militer.

"Kita akan memproduksinya ke pasaran," ujarnya. Lauder mengungkapkan tidak akan mengumumkan mitranya dalam pengembangan Jet Pack. Hanya saja, dia mengungkapkan mitranya adalah perusahaan pembuatan pesawat terbang skala internasional.

Gabungan dua perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan baru. Perusahaan baru itu akan menguasai 51% saham. Sedangkan Lauder dan penemu Jet Pack Glenn Martin akan ditunjuk dalam sebagai direktur dalam perusahaan baru tersebut.

Sebenarnya, bagi Martin, Jet Pack merupakan titik kulminasi dari mimpinya sejak masih kecil. Ketika masih berusia lima tahun, dia memiliki keinginan untuk mmbuat Jet Pack seperti pahlawan komik atau film seperti Buck Rogers dan James Bond.

"Ternyata, alat itu bekerja lebih baik dibanding yang kami perkirakan," ujar Martin. Dia pun menyatakan, orang di seluruh dunia akan sepakat bahwa Jet Pack adalah peristiwa bersejarah yang langka. Di masa depan, Martin berusaha merampingkan bentuk Jet Pack.

"Jika ada orang berkata bahwa dia tak akan membeli jetpack sampai besarnya seukuran ransel sekolah dan bermesin turbin, oke saja," paparnya.

Sebenarnya Jet Pack dapat mengangkat seorang pilot dengan berat di bawah 60 kilogram selama sekitar 30 menit dengan tangki berisi bensin lima galon. Martin juga sengaja mendesain jetpack itu sesuai dengan definisi kendaraan ultralight yang ditetapkan Federal Aviation Administration, yaitu berat di bawah 115 kilogram dan hanya membawa satu awak.

Dengan desain ultralight ini, berarti pengendaranya tak memerlukan lisensi pilot. Martin memperkirakan Jet Pack mungkin hanya dipakai sebagai mainan kaum berduit. Nantinya, setelah penegak hukum mulai mengenal alat itu, Jet Pack akan digunakan oleh militer, petugas penjaga perbatasan, bahkan tim SAR.

Dengan Jet Pack ini, Martin telah melampaui upaya sejumlah pengusaha lain yang berusaha membuat peralatan serupa selama 50 tahun terakhir, tetapi belum berhasil. Pada masa Perang Dunia II, peneliti Jerman telah bereksperimen dengan teknologi Jet Pack.

Para ilmuwan Bell Labs juga memproduksi alat serupa bertenaga hidrogen peroksida yang mampu terbang selama beberapa detik. Selama enam tahun dan menghabiskan biaya jutaan dolar, sebuah perusahaan California mengembangkan Solo Trek Exo-Skeletor Flying Devices.

Namun dalam uji coba penerbangan pada 2002, alat setinggi 2,4 meter itu hanya mampu melayang beberapa sentimeter dari tanah selama 19 detik. (Koran SI/Koran SI/Koran SI)(//rhs)

4 Mar 2010

Awal Pembangunan MRT Tahun 2012, 2016 Baru Selesai

Mass Rapid Transportation (MRT) saat ini sudah memasuki tahap penyusunan rencana dasar dan nantinya pada 2011 akan selesai, sedangkan untuk awal proses pembangunan mulai pada awal tahun 2012.
Rata Penuh
Kementerian Perhubungan RI mengatakan, bahwa proses pembanguna MRT sedang di proses dalam penyususnan yang ditargetkan selesai 2011.Saat ini sudah memasuki tahap penyusunan rencana dasar.

MRT atau yang dikenal subway, diharapkan akan menjadi alat transportasi massal yang dapat mampu mengangut 400 ribu warga Jakarta dan sekitarnya perhari.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo melalui pesan singkatnya, Sabtu (27/2/2010) mengatakan pembangunan subway atas pengembangan angkutan umum massal, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan kapasitas jaringan dalam hal transpotasi di Ibukota.

Untuk jalurnya, persimpangan jalan yang padat lalu lintasnya, akan dibangun terowongan (underpass) atau jembatan layang (flyover).

“Untuk menambah jaring jalan tidak ada pilihan lain selain membangun jalan bertingkat”, katanya.

Sembilan stasiun layang itu adalah Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, dan Istora. Sedangkan stasiun di Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas akan dibangun di dalam terowongan.

Jika nanti sudah beroperasi pada 2016, harga tiket subway (MRT) dari stasiun Lebak Bulus - Dukuh Atas ditetapkan sebesar Rp12.000 per- penumpang.

Sementara tarif dari satu stasiun ke stasiun lainnya dikenakan sekitar Rp1.000,- sampai Rp1.200,-.

Seperti diketahui, proyek ini akan didanai sebagian besar dari dana pinjaman JICA dulu bernama JBIC (Japan Bank International Coorperation) sebesar US$ 16,2 juta. Dengan cost sharing antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI sebesar 42 persen dan 58 persen.