15 Jul 2010
13 Jul 2010
30 Jun 2010
20 Kota Ditarget Miliki Sistem Angkutan Transit
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan 20 kota di Indonesia memiliki moda angkutan umum berbasis sistem angkutan transit pada 2014.
Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Elly Sinaga menyatakan, salah satu upaya pemerintah menyiapkan angkutan massal berupa Bus Rapid Transit (BRT).
“Sejumlah kota yang saat ini telah memiliki BRT diantaranya adalah Batam, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Manado, Jakarta, Bogor, Palembang, dan Surakarta,” jelas Elly Sinaga di Jakarta, Rabu (31/3/10).
BRT, diharapkan mampu menekan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di jalan raya. Elly menjelaskan saat ini ancaman terjadinya kemacetan di kota-kota besar semakin besar seiring tingginya populasi kendaraan pribadi setiap tahun.
“Jika tidak ada terobosan manajemen pengelolaan sistem transportasi yang baik bisa dilakukan,” jelasnya.
Selain mengembangkan sistem transit, imbuh Elly, Kemenhub juga mendorong pemerintah daerah untuk menggalakkan program pembangunan terminal bus dengan melibatkan pihak swasta.
“Pemda dapat mendorong peran serta swasta untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan terminal,” kata Elly.
Meski demikian, kebijakan penyelenggaraan penegakkan hukum dan pemeriksaan kelaikan jalan akan tetap menjadi wewenang pemerintah. “Swasta hanya sebatas menentukan kebijakan penyelenggaraan terminal,” tegas Elly.
Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Elly Sinaga menyatakan, salah satu upaya pemerintah menyiapkan angkutan massal berupa Bus Rapid Transit (BRT).
“Sejumlah kota yang saat ini telah memiliki BRT diantaranya adalah Batam, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Manado, Jakarta, Bogor, Palembang, dan Surakarta,” jelas Elly Sinaga di Jakarta, Rabu (31/3/10).
BRT, diharapkan mampu menekan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di jalan raya. Elly menjelaskan saat ini ancaman terjadinya kemacetan di kota-kota besar semakin besar seiring tingginya populasi kendaraan pribadi setiap tahun.
“Jika tidak ada terobosan manajemen pengelolaan sistem transportasi yang baik bisa dilakukan,” jelasnya.
Selain mengembangkan sistem transit, imbuh Elly, Kemenhub juga mendorong pemerintah daerah untuk menggalakkan program pembangunan terminal bus dengan melibatkan pihak swasta.
“Pemda dapat mendorong peran serta swasta untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan terminal,” kata Elly.
Meski demikian, kebijakan penyelenggaraan penegakkan hukum dan pemeriksaan kelaikan jalan akan tetap menjadi wewenang pemerintah. “Swasta hanya sebatas menentukan kebijakan penyelenggaraan terminal,” tegas Elly.
17 Jun 2010
10 Mar 2010
HIGHLIGHT ABOUT TRANS METRO PEKANBARU
Pekanbaru City
OBJECTIVE OF TRANS METRO PEKANBARU
TRANS METRO PEKANBARU to create a public transportation system is effective and quality, it can therefore support the traffic of a smooth, regular, safe, secure, comfortable road transport providers and improve the services of transport within the community a better
Trans Metro pekanbaru benefits are:
1. Comfortable safe fast economical and reliable,
2. Reduced private vehicle users,
3. Reduce noise and pollution levels
4. Fuel economy
TICKETS
MANAGEMENT:
Route & Lane of TRANS METRO PEKANBARU
For the initial stage operation of Trans Metro Pekanbaru operated by 2 corridor, corridor 1 and corridor 2 with the following routes:
Pekanbaru City residents currently about 800,000 and growing every year between 3.4% to 3.6%, Population grows more and more problems, especially problems of urban transportation.
Currently the number of private vehicles in the City of Pekanbaru is not proportional to the number of existing roads causing traffic jams, wasting fuel use, noise and high pollution levels and scenes are not bad for traffic chaos.
To resolve these problems Pekanbaru City Government issued a policy of urban public transport facilitated mass (SAUM) and given the name PEKANBARU TRANS METRO transportation services.
According to the Minister of Transportation Tax Inauguration KP.111 YEAR 2009 include City of Pekanbaru City Model in the Field of Transportation
Trans Metro Pekanbaru is the mass public transportation in the city of Pekanbaru, the solution gradually overcome bottlenecks and programmed for the community. At the beginning of the Trans Metro Bus operations Pekanbaru receive assistance from the Ministry of Transportation of the 20 units for 2 corridor.
Bus TRANS Metro Pekanbaru using friendly environment fuels environment which can reduce high pollution. TRANS Metro bus Pekanbaru capacity of 33 seated passengers, and 32 passengers standing and equipped with air conditioning, bus stops information by electronic means and also to give priority to passenger safety and comfort. Every 10 minutes at Trans Pekanbaru bus stops at each stop, and did not wait for the management of passengers- Only the excess public Metro Pekanbaru compared to other transport bus Trans.
According to plans laid down in the operational 5 TRANS Pekanbaru underground corridor. To start a new phase in hall 2 in 2012 and can be performed 5 corridor. TRANS Metro Pekanbaru started operations on 18 June, 2009. Good passenger growth, Trans Metro Pekanbaru desired by the public transport because, apart from Pekanbaru to provide services, safe, convenient and affordable public transport. Trans Metro Pekanbaru is expected to address public transportation in the region Pekanbaru City
OBJECTIVE OF TRANS METRO PEKANBARU
TRANS METRO PEKANBARU to create a public transportation system is effective and quality, it can therefore support the traffic of a smooth, regular, safe, secure, comfortable road transport providers and improve the services of transport within the community a better
Trans Metro pekanbaru benefits are:
1. Comfortable safe fast economical and reliable,
2. Reduced private vehicle users,
3. Reduce noise and pollution levels
4. Fuel economy
TICKETS
For starting operational, price of ticket is Rp. 3000, - per passenger for one way and next road can use SMART CARD will use rechargeable. SMART CARD is card that store data with a certain capacity and also serves as a means of payment ticket.
MANAGEMENT:
Currently operational Trans Metro Pekan Baru by Regional Transportation Government of Pekan Baru.
Route & Lane of TRANS METRO PEKANBARU
For the initial stage operation of Trans Metro Pekanbaru operated by 2 corridor, corridor 1 and corridor 2 with the following routes:
CORRIDOR 1 PELITA PANTAI – PANDAU
Pelita Pantai - Jl. Jend. Sudirman - Bandar Udara SSQ II - Jl. Pasir Putih - Perumnas Pandau
CORRIDOR 2 TERMINAL BRPS - KULIM PP
Terminal Bandar Rya Payung Sekaki - Jl. T. Tambusai - Jl. Jend. Sudirman (Uturn RRI) -Jl. Jend. Sudirman - Jl. Imam Munandar - Kulim Atas
and the next 3 corridor in the development stage with the following routes:
CORRIDOR 3 KAMPUS UIN - Ps. WISATA
Kampus UIN - Jl. HR. Subrantas - UNRI - Jl. HR. Subrantas - Jl. SM. Amin (Uturn SPBU) - Jl. SM. Amin - Jl. HR. Subrantas - Jl. Soekarno Hatta - Jl. T. Tambusai - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Cut Nyak Dien - Jl. Jend. A. Yani - Pasar Wisata
CORRIDOR 4 : TERMINAL BRPS – TORGANDA
Terminal BRPS - Jl. T. Tambusai - Jl. Soekarno Hatta - Jl. Subrantas -Jl. Soekarno Hatta - Jl. Kaharuddin NST - Pasir Putih - Torganda PP
CORRIDOR 5 TERMINAL BRPS – KULIM
Terminal BRPS - Jl. T Tambusai Ujung - Jl. SM. Amin - Jl. Riau -Jl. Jend. A. Yani - Jl. Ir. Juanda - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Kuantan - Jl. Mustika
Pelita Pantai - Jl. Jend. Sudirman - Bandar Udara SSQ II - Jl. Pasir Putih - Perumnas Pandau
CORRIDOR 2 TERMINAL BRPS - KULIM PP
Terminal Bandar Rya Payung Sekaki - Jl. T. Tambusai - Jl. Jend. Sudirman (Uturn RRI) -Jl. Jend. Sudirman - Jl. Imam Munandar - Kulim Atas
and the next 3 corridor in the development stage with the following routes:
CORRIDOR 3 KAMPUS UIN - Ps. WISATA
Kampus UIN - Jl. HR. Subrantas - UNRI - Jl. HR. Subrantas - Jl. SM. Amin (Uturn SPBU) - Jl. SM. Amin - Jl. HR. Subrantas - Jl. Soekarno Hatta - Jl. T. Tambusai - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Cut Nyak Dien - Jl. Jend. A. Yani - Pasar Wisata
CORRIDOR 4 : TERMINAL BRPS – TORGANDA
Terminal BRPS - Jl. T. Tambusai - Jl. Soekarno Hatta - Jl. Subrantas -Jl. Soekarno Hatta - Jl. Kaharuddin NST - Pasir Putih - Torganda PP
CORRIDOR 5 TERMINAL BRPS – KULIM
Terminal BRPS - Jl. T Tambusai Ujung - Jl. SM. Amin - Jl. Riau -Jl. Jend. A. Yani - Jl. Ir. Juanda - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Kuantan - Jl. Mustika
Label:
BRT,
information,
Pekanbaru
9 Mar 2010
Mode Transportasi Alternatif
WELLINGTON - Masih ingat dengan baling-baling bambu milik tokoh kartun Doraemon yang bisa membantu Nobita terbang? Atau Anda ingin terbang sendiri seperti di film-film fiksi?
Tak perlu pusing. Kini telah ada Jet Pack, tas punggung dengan teknologi jet yang mampu mengantarkan membawa Anda terbang sendiri. Anda tinggal merogoh isi dompet karena sebuah perusahaan di Selandia Baru telah memproduksinya secara komersil.
Perusahaan Martin Aircraft di Christchurch, Selandia Baru, berencana membuat 500 Jet Pack setiap tahun. Rencananya, per unit Jet Pack bakal dijual 50.000 poundsterling (Rp720 juta). Jet Pack tersebut memiliki kekuatan 200 tenaga kuda dengan dua baling-baling di kanan dan kiri.
Alat tersebut diciptakan Glenn Martin yang mempublikasikan mesin temuannya pertama kali pada Juli tahun lalu. Berat Jet Pack mencapai 254 pon atau 115kg. Untuk menerbangkannya, pengendara tidak perlu memiliki lisensi pilot. Jet Pack mampu terbang sejauh 30 mil dengan durasi 30 menit dalam kondisi tangki bahan bakar penuh.
Dalam tes, model terbaru dapat terbang hingga ketinggian 2.400 meter dan melaju dengan kecepatan 60 mil per jam. Menurut CEO Martin Aircraft Richard Lauder, Jet Pack tersebut sangat tepat digunakan untuk pelayanan darurat, pengguna pribadi, dan kepentingan militer.
"Kita akan memproduksinya ke pasaran," ujarnya. Lauder mengungkapkan tidak akan mengumumkan mitranya dalam pengembangan Jet Pack. Hanya saja, dia mengungkapkan mitranya adalah perusahaan pembuatan pesawat terbang skala internasional.
Gabungan dua perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan baru. Perusahaan baru itu akan menguasai 51% saham. Sedangkan Lauder dan penemu Jet Pack Glenn Martin akan ditunjuk dalam sebagai direktur dalam perusahaan baru tersebut.
Sebenarnya, bagi Martin, Jet Pack merupakan titik kulminasi dari mimpinya sejak masih kecil. Ketika masih berusia lima tahun, dia memiliki keinginan untuk mmbuat Jet Pack seperti pahlawan komik atau film seperti Buck Rogers dan James Bond.
"Ternyata, alat itu bekerja lebih baik dibanding yang kami perkirakan," ujar Martin. Dia pun menyatakan, orang di seluruh dunia akan sepakat bahwa Jet Pack adalah peristiwa bersejarah yang langka. Di masa depan, Martin berusaha merampingkan bentuk Jet Pack.
"Jika ada orang berkata bahwa dia tak akan membeli jetpack sampai besarnya seukuran ransel sekolah dan bermesin turbin, oke saja," paparnya.
Sebenarnya Jet Pack dapat mengangkat seorang pilot dengan berat di bawah 60 kilogram selama sekitar 30 menit dengan tangki berisi bensin lima galon. Martin juga sengaja mendesain jetpack itu sesuai dengan definisi kendaraan ultralight yang ditetapkan Federal Aviation Administration, yaitu berat di bawah 115 kilogram dan hanya membawa satu awak.
Dengan desain ultralight ini, berarti pengendaranya tak memerlukan lisensi pilot. Martin memperkirakan Jet Pack mungkin hanya dipakai sebagai mainan kaum berduit. Nantinya, setelah penegak hukum mulai mengenal alat itu, Jet Pack akan digunakan oleh militer, petugas penjaga perbatasan, bahkan tim SAR.
Dengan Jet Pack ini, Martin telah melampaui upaya sejumlah pengusaha lain yang berusaha membuat peralatan serupa selama 50 tahun terakhir, tetapi belum berhasil. Pada masa Perang Dunia II, peneliti Jerman telah bereksperimen dengan teknologi Jet Pack.
Para ilmuwan Bell Labs juga memproduksi alat serupa bertenaga hidrogen peroksida yang mampu terbang selama beberapa detik. Selama enam tahun dan menghabiskan biaya jutaan dolar, sebuah perusahaan California mengembangkan Solo Trek Exo-Skeletor Flying Devices.
Namun dalam uji coba penerbangan pada 2002, alat setinggi 2,4 meter itu hanya mampu melayang beberapa sentimeter dari tanah selama 19 detik. (Koran SI/Koran SI/Koran SI)(//rhs)
Tak perlu pusing. Kini telah ada Jet Pack, tas punggung dengan teknologi jet yang mampu mengantarkan membawa Anda terbang sendiri. Anda tinggal merogoh isi dompet karena sebuah perusahaan di Selandia Baru telah memproduksinya secara komersil.
Perusahaan Martin Aircraft di Christchurch, Selandia Baru, berencana membuat 500 Jet Pack setiap tahun. Rencananya, per unit Jet Pack bakal dijual 50.000 poundsterling (Rp720 juta). Jet Pack tersebut memiliki kekuatan 200 tenaga kuda dengan dua baling-baling di kanan dan kiri.
Alat tersebut diciptakan Glenn Martin yang mempublikasikan mesin temuannya pertama kali pada Juli tahun lalu. Berat Jet Pack mencapai 254 pon atau 115kg. Untuk menerbangkannya, pengendara tidak perlu memiliki lisensi pilot. Jet Pack mampu terbang sejauh 30 mil dengan durasi 30 menit dalam kondisi tangki bahan bakar penuh.
Dalam tes, model terbaru dapat terbang hingga ketinggian 2.400 meter dan melaju dengan kecepatan 60 mil per jam. Menurut CEO Martin Aircraft Richard Lauder, Jet Pack tersebut sangat tepat digunakan untuk pelayanan darurat, pengguna pribadi, dan kepentingan militer.
"Kita akan memproduksinya ke pasaran," ujarnya. Lauder mengungkapkan tidak akan mengumumkan mitranya dalam pengembangan Jet Pack. Hanya saja, dia mengungkapkan mitranya adalah perusahaan pembuatan pesawat terbang skala internasional.
Gabungan dua perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan baru. Perusahaan baru itu akan menguasai 51% saham. Sedangkan Lauder dan penemu Jet Pack Glenn Martin akan ditunjuk dalam sebagai direktur dalam perusahaan baru tersebut.
Sebenarnya, bagi Martin, Jet Pack merupakan titik kulminasi dari mimpinya sejak masih kecil. Ketika masih berusia lima tahun, dia memiliki keinginan untuk mmbuat Jet Pack seperti pahlawan komik atau film seperti Buck Rogers dan James Bond.
"Ternyata, alat itu bekerja lebih baik dibanding yang kami perkirakan," ujar Martin. Dia pun menyatakan, orang di seluruh dunia akan sepakat bahwa Jet Pack adalah peristiwa bersejarah yang langka. Di masa depan, Martin berusaha merampingkan bentuk Jet Pack.
"Jika ada orang berkata bahwa dia tak akan membeli jetpack sampai besarnya seukuran ransel sekolah dan bermesin turbin, oke saja," paparnya.
Sebenarnya Jet Pack dapat mengangkat seorang pilot dengan berat di bawah 60 kilogram selama sekitar 30 menit dengan tangki berisi bensin lima galon. Martin juga sengaja mendesain jetpack itu sesuai dengan definisi kendaraan ultralight yang ditetapkan Federal Aviation Administration, yaitu berat di bawah 115 kilogram dan hanya membawa satu awak.
Dengan desain ultralight ini, berarti pengendaranya tak memerlukan lisensi pilot. Martin memperkirakan Jet Pack mungkin hanya dipakai sebagai mainan kaum berduit. Nantinya, setelah penegak hukum mulai mengenal alat itu, Jet Pack akan digunakan oleh militer, petugas penjaga perbatasan, bahkan tim SAR.
Dengan Jet Pack ini, Martin telah melampaui upaya sejumlah pengusaha lain yang berusaha membuat peralatan serupa selama 50 tahun terakhir, tetapi belum berhasil. Pada masa Perang Dunia II, peneliti Jerman telah bereksperimen dengan teknologi Jet Pack.
Para ilmuwan Bell Labs juga memproduksi alat serupa bertenaga hidrogen peroksida yang mampu terbang selama beberapa detik. Selama enam tahun dan menghabiskan biaya jutaan dolar, sebuah perusahaan California mengembangkan Solo Trek Exo-Skeletor Flying Devices.
Namun dalam uji coba penerbangan pada 2002, alat setinggi 2,4 meter itu hanya mampu melayang beberapa sentimeter dari tanah selama 19 detik. (Koran SI/Koran SI/Koran SI)(//rhs)
Label:
alternatif transportation,
information
4 Mar 2010
Awal Pembangunan MRT Tahun 2012, 2016 Baru Selesai
Mass Rapid Transportation (MRT) saat ini sudah memasuki tahap penyusunan rencana dasar dan nantinya pada 2011 akan selesai, sedangkan untuk awal proses pembangunan mulai pada awal tahun 2012.
Kementerian Perhubungan RI mengatakan, bahwa proses pembanguna MRT sedang di proses dalam penyususnan yang ditargetkan selesai 2011.Saat ini sudah memasuki tahap penyusunan rencana dasar.
MRT atau yang dikenal subway, diharapkan akan menjadi alat transportasi massal yang dapat mampu mengangut 400 ribu warga Jakarta dan sekitarnya perhari.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo melalui pesan singkatnya, Sabtu (27/2/2010) mengatakan pembangunan subway atas pengembangan angkutan umum massal, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan kapasitas jaringan dalam hal transpotasi di Ibukota.
Untuk jalurnya, persimpangan jalan yang padat lalu lintasnya, akan dibangun terowongan (underpass) atau jembatan layang (flyover).
“Untuk menambah jaring jalan tidak ada pilihan lain selain membangun jalan bertingkat”, katanya.
Sembilan stasiun layang itu adalah Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, dan Istora. Sedangkan stasiun di Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas akan dibangun di dalam terowongan.
Jika nanti sudah beroperasi pada 2016, harga tiket subway (MRT) dari stasiun Lebak Bulus - Dukuh Atas ditetapkan sebesar Rp12.000 per- penumpang.
Sementara tarif dari satu stasiun ke stasiun lainnya dikenakan sekitar Rp1.000,- sampai Rp1.200,-.
Seperti diketahui, proyek ini akan didanai sebagian besar dari dana pinjaman JICA dulu bernama JBIC (Japan Bank International Coorperation) sebesar US$ 16,2 juta. Dengan cost sharing antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI sebesar 42 persen dan 58 persen.
Kementerian Perhubungan RI mengatakan, bahwa proses pembanguna MRT sedang di proses dalam penyususnan yang ditargetkan selesai 2011.Saat ini sudah memasuki tahap penyusunan rencana dasar.
MRT atau yang dikenal subway, diharapkan akan menjadi alat transportasi massal yang dapat mampu mengangut 400 ribu warga Jakarta dan sekitarnya perhari.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo melalui pesan singkatnya, Sabtu (27/2/2010) mengatakan pembangunan subway atas pengembangan angkutan umum massal, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan kapasitas jaringan dalam hal transpotasi di Ibukota.
Untuk jalurnya, persimpangan jalan yang padat lalu lintasnya, akan dibangun terowongan (underpass) atau jembatan layang (flyover).
“Untuk menambah jaring jalan tidak ada pilihan lain selain membangun jalan bertingkat”, katanya.
Sembilan stasiun layang itu adalah Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, dan Istora. Sedangkan stasiun di Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas akan dibangun di dalam terowongan.
Jika nanti sudah beroperasi pada 2016, harga tiket subway (MRT) dari stasiun Lebak Bulus - Dukuh Atas ditetapkan sebesar Rp12.000 per- penumpang.
Sementara tarif dari satu stasiun ke stasiun lainnya dikenakan sekitar Rp1.000,- sampai Rp1.200,-.
Seperti diketahui, proyek ini akan didanai sebagian besar dari dana pinjaman JICA dulu bernama JBIC (Japan Bank International Coorperation) sebesar US$ 16,2 juta. Dengan cost sharing antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI sebesar 42 persen dan 58 persen.
25 Feb 2010
Indonesia Andalkan BRT untuk Urai Kemacetan di Ibu Kota
Pemerintah mengandalkan pengembangan proyek Bus Rapid Transit (BRT) untuk mengatasi ancaman kemacetan di kota besar di Indonesia. BRT dinilai lebih ekonomis dan memungkinkan daripada pengembangan moda transportasi darat lainnya.
"Kalau tidak melakukan apa-apa memang akan terjadi kemacetan total seperti di Jabodetabek saat ini. Kota-kota besar seperti Medan, Semarang dan sebagainya bisa terjadi kemacetan total. Karena itu BRT atau busway kita sediakan," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Rabu (3/2).
Upaya merealisasikannya, kata Bambang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengundang Kementerian Pekerjaan Umum untuk membahas ruas jalan nasional mana saja yang bisa dipergunakan untuk proyek BRT. Karena, instansi yang dipimpin Djoko Kirmanto tersebut pernah mengungkapkan keberatannya jika ruas jalan nasional digunakan untuk jalur BRT.
"Akan dilakukan harmonisasi apakah jalan nasional bisa digunakan untuk busway. Karena menurut kami, mix line bisa dilakukan di beberapa ruas jalan nasional. Seperti misalnya di Jogjakarta yang tidak memerlukan jalur khusus. Tapi untuk proyek BRT yang baru, akan diupayakan membuat jalur tersendiri. Proyek ini penting untuk mengatasi kemacetan, khususnya untuk daerah yang tidak punya infrastruktur kereta api," jelasnya.
"Kalau tidak melakukan apa-apa memang akan terjadi kemacetan total seperti di Jabodetabek saat ini. Kota-kota besar seperti Medan, Semarang dan sebagainya bisa terjadi kemacetan total. Karena itu BRT atau busway kita sediakan," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Rabu (3/2).
Upaya merealisasikannya, kata Bambang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengundang Kementerian Pekerjaan Umum untuk membahas ruas jalan nasional mana saja yang bisa dipergunakan untuk proyek BRT. Karena, instansi yang dipimpin Djoko Kirmanto tersebut pernah mengungkapkan keberatannya jika ruas jalan nasional digunakan untuk jalur BRT.
"Akan dilakukan harmonisasi apakah jalan nasional bisa digunakan untuk busway. Karena menurut kami, mix line bisa dilakukan di beberapa ruas jalan nasional. Seperti misalnya di Jogjakarta yang tidak memerlukan jalur khusus. Tapi untuk proyek BRT yang baru, akan diupayakan membuat jalur tersendiri. Proyek ini penting untuk mengatasi kemacetan, khususnya untuk daerah yang tidak punya infrastruktur kereta api," jelasnya.